Senin, 16 November 2009

Teori Motivasi menurut Maslow

Tugas Psikologi manajemen kelompok 8

1. Irene V. L : 10507126

2. Rahmadita F : 10507194

3. Beta Lestari : 10507034

Motivasi ialah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama
1 . Woolfolk (2004,358) mendefenisikan motivasi sebagai sesuatu yang memberi energi dan mengarahkan prilaku. Baron (1992) dan Schunck,1990) dalam Parsons mengatakan bahwa motivasi adalah tenaga yang memberikan kekuatan dan mengarahkan tingkah laku pada suatu tujuan
2. Arends mengatakan bahwa motivasi biasanya didefenisikan sebagai proses yang merangsang prilaku kita atau yang menggerakan kita untuk bertindak. Itulah yang membuat kita bertindak dengan cara kita.
3. Ball (1982) dalam Henson mengatakan motivasi adalah cara menjelaskan bagaimana orang digerakkan oleh suatu peristiwa, bagaimana mereka mengarahkan prilaku mereka ke arah peristiwa itu dan bagaimana mereka berhasil mempertahankan prilaku tersebut pada jangka waktu yang lama. Dengan kata lain motivasi berkaitan dengan mengapa individu tertarik dan bereaksi terhadap peristiwa yang menarik perhatian mereka
4. Graham dan weiner (1996, 63) mengatakan bahwa motivasi adalah kajian mengenai mengapa orang berpikir dan bersikap sebagaimana mereka bertindak.
5. Sementra itu Elliott (2000, 332) mendefinisikan motivasi adalah keadaan internal yang menggerakan kita untuk bertindak, mendorong kita kedalam tujuan tertentu, dan membuat kita beraktivitas.

Motivasi (Definisi):

  1. suatu variable perantara yang digunakan untuk menerangkan factor-faktor dalam diri individu, yang dapat membangkitkan, mempertahankan dan menyalurkan tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu (J.P. Chaplin)
  2. Motivasi berhubungan dengan kekuatan (dorongan) yang berada didalam diri manusia.
  3. Motivasi tidak dapat terlihat dari luar
  4. Motivasi dapat menggerakkan manusia untuk menampilkan suatu tingkah laku kearah pencapaian suatu tujuan.
  5. Tingkah laku dapat dilandasi oleh berbagai macam motivasi

Teori Motivasi terdiri dari :

  1. Teori Isi : Profil kebutuhan yang dimiliki oleh seseorang yang mendasari prilakunya
  2. Teori Proses : Proses yang terjadi dalam pikiran seseorang yang pada akhirnya membuat orang menampilkan tingkah laku

Motivasi sulit dipelajari karena:

  1. Motivasi tidak dapat dilihat bahkan ada kalanya tidak dapat disadari.
  2. Motivasi yang sama dapat tampil dalam bentuk tingkah laku yang berbeda.
  3. Motivasi yang berbeda bisa saja tampil dalam bentuk tingkah laku yang sama
  4. Sebuah tingkah laku bisa dilandasi oleh beberapa motivasi sekaligus.

3 katagori MOTIF

  1. Motif Primer:
    • Dibawa sejak lahir & bukan hasil proses belajar.
    • Faal / psikologis.
    • Kebutuhan untuk makan & minum
  2. Motif Umum:

· Dibawa sejak lahir & bukan hasil proses belajar.

· Faal / psikologis.

· Kebutuhan untuk makan & minum

  1. Motif Sekunder:

· Tumbuh sebagai hasil proses belajar.

· Tidak berhubungan dengan proses faal

· Kebutuhan berprestasi & berkuasa

MOTIVASI melalui membangun TUJUAN

  1. Orang sukses cenderung untuk memiliki satu hal yang umum, yaitu kehidupan mereka berorientasi pada tujuan
  2. Tujuan: adalah apa yang individu coba untuk dicapai atau diselesaikan dan merupakan objek atau target dari suatu tindakan

Bagaimana membangun tujuan dlm memotivasi individu ?

TUJUAN MEMOTIVASI INDIVIDU MELALUI:

Mengarahkan perhatian seseorang;

Mengatur usaha seseorang;

Meningkatkan ketekunan;

Mendukung pengembangan strategi pencapaian tujuan atau rencana bertindak;

PERFORMASI TUGAS

Teori Motivasi dan Implikasinya

Mempelajari teori manajemen membantu kita menjadi seseorang manajer yang efektif dalam memngelola organisasi yang semakinkompleks dewasa ini. Menejemen merupakan disiplin ilmu yang berfokus pada hasil yang mudah dilaksanakan. Teori adalah kumpulan prinsip yang disusun secara sistematis. Sedangkan konsep adalah simbol yang dipakai untuk menjelaskan pengertian tertentu dalam teori.

Paling tidak ada 4 alasan mempelajari teori manajemen antara lain:

· Teori mengarahkan keputusan Manajemen

Mempelajari teori membantu mamahami proses yang pokok dan dapat memilih suatu tindakan yang efektif. Pada hakikatnya suatu teori merupakan kelompok asumsi-asumsi yang koheren/ logis, yang menjelaskan antara dua atau lebih fakta yang dapat di observasi. Teori yang absah, dapat memprediksi apa yang akan terjadi pada situasi tertentu. Dengan pengetahuan ini, dapat menerapkan teori manajemen yang berbeda terhadap situasi yang berbeda.

· Teori membentuk pandangan kita mengenai organisasi

Mempelajari teori manajemen juga memberi petunjuk kepada kita dimana kita mendapatkan beberapa ide mengenai organisasi dan manusia didalamnya.

· Teori membuat kita sadar mengenai lingkungan usaha

Dengan mempelajari teori, kita dapat melihat bahwa setiap teori adalah hasil dari lingkungannya – social, ekonomi, politik dan kekuatan teknologi yang ada pada waktu dan tempat terjadinya peristiwa tertentu. Pengetahuan ini akan membantu kita memehami apa sebabnya teori tertentu cocok terhadap keadaan yang berbeda.

· Teori merupakan suatu sumber ide baru

Teori memungkinkan kita pada suatu kesempatan mengambil pandangan yang berbeda dari situasi sehari-hari. Pendekatan “electic”, yaitu praktek meminjam prinsip-prinsip dari teori yang berbeda, seperti yang diperlukan oleh keadaan “State of the Art” dalam teori dan praktek manajemen.

Penjelasan tentang Hierarki kebutuhan menurut Maslow:

Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow tahun 1943. Teori ini juga merupakan kelanjutan dari Human Science Theory Elton Mayo (1880-1949) yang menyatakan bahwa kebutuhan dan kepuasaan seseorang itu jamak yaitu kebutuhan biologis dan psikologis berupa material dan non-material.

Pada teori ini dijelaskan bahwa kebutuhan manusia dapat disusun secara hierarkhi. Kebutuhan paling atas menjadi motivator utama jika kebutuhan tingkat bawah semua sudah terpenuhi. Jadi dapat dikatakan jika satu kebutuhan dipenuhi, langsung kebutuhan tersebut diganti oleh kebutuhan lain. Makin tinggi tingkat kebutuhan, makin tidak penting ia untuk mempertahakan hidup dan makin lama pemenuhan dapat ditunda

Dasar dari teori hierarkhi kebutuhan yang dikembangkan Maslow, yaitu :

a. Manusia adalah makhluk sosial yang berkeinginan. Ia selalu menginginkan lebih banyak. Keinginan ini terus-menerus, baru berhenti jika akhir hayatnya tiba.

b. Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat motivasi bagi pelakunya, hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang menjadi alat motivasi.

c. Kebutuhan manusia tersusun menurut hirarki tingkat pentingnya kebutuhan.

Kebutuhan manusia oleh Maslow diklasifikasikan atas lima jenjang yang secara mutlak harus dipenuhi menurut tingkat jenjangnya. Masing-masing tingkat dijelaskan sebagai berikut :

1. Physiological Needs (Kebutuhan Fisiologis)Kebutuhan ini merupakan kebutuhan mempertahankan hidup dan bukti yang nyata akan tampak dalam pemenuhannya atas sandang, pangan dan papan. Bagi karyawan, kebutuhan akan gaji, uang lembur, hadiah-hadiah dan fasilitas lainnya seperti rumah, kendaraan dll. Menjadi motif dasar dari seseorang mau bekerja, menjadi efektif dan dapat memberikan produktivitas yang tinggi bagi organisasi.

2. Safety and Security needs (Kebutuhan akan rasa aman)

Kebutuhan ini mengarah kepada rasa keamanan, ketentraman dan jaminan seseorang dalam kedudukannya, jabatan-nya, wewenangnya dan tanggung jawabnya sebagai karyawan. Dia dapat bekerja dengan antusias dan penuh produktivitas bila dirasakan adanya jaminan formal atas kedudukan dan wewenangnya. Manifestasinya dapat terlihat pada kebutuhan akan keamanan jiwa, keamanan harta, perlakuan yang adil, pensiun dan jaminan hari tua.

3. Affiliation or Acceptance Needs (Kebutuhan sosial)Kebutuhan akan kasih sayang dan bersahabat (kerjasama) dalam kelompok kerja atau antar kelompok. Kebutuhan akan diikutsertakan, mening-katkan relasi dengan pihak-pihak yang diperlukan dan tumbuhnya rasa kebersamaan termasuk adanya sense of belonging dalam organisasi. Kebutuhan sosial ini merupakan kebutuhan yang paling penting untuk diperhatikan segera setelah kebutuhan rasa aman dan kebutuhan psikologis sudah terpenuhi.

4. Esteem or Status or Egoistic Needs (Kebutuhan akan harga diri)Esteem or Status or Egoistic Needs adalah kebutuhan akan penghargaan diri, pengakuan serta penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya. Prestise dan status dimanifestasikan oleh banyak hal yang digunakan sebagai simbol status. Misalnya, memakai dasi untuk membedakan seorang pimpinan dengan anak buahnya dan lain-lain.

5. Self Actuallization (Kebutuhan untuk mewujudkan diri)Self Actuallization adalah kebutuhan aktualisasi diri dengan menggunakan kecakapan, kemampuan, ketrampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa yang sulit dicapai orang lain. Kebutuhan aktualisasi diri berbeda dengan kebutuhan lain dalam dua hal, yaitu :

1. Kebutuhan aktualisasi diri tidak dapat dipenuhi dari luar. Pemenuhannya hanya berasarkan keinginan atas usaha individu itu sendiri

2. Aktualisasi diri berhubungan dengan pertumbuhan seorang individu. Kebutuhan ini berlangsung terus-menerus terutama sejalan dengan meningkatkan jenjang karier seorang individu.

Dari uraian di atas, teori hierarkhi kebutuhan mempunyai kebaikan dan kelemahan, sebagai berikut :

Kebaikannya :

1. Teori ini memberikan informasi bahwa kebutuhan manusia itu jamak (material dan non-material) dan bobotnya bertingkat-tingkat pula.

2. Manajer mengetahui bahwa seseorang berperilaku atau bekerja adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan (material dan non-material) yang akan memberikan kepuasaan baginya.

3. Kebutuhan manusia itu berjenjang sesuai dengan kedudukan atau sosial ekonominya. Seseorang yang berkedudukan rendah (sosial ekonomi lemah) cenderung dimotivasi oleh material, sedang orang yang berkedudukan tinggi cenderung dimotivasi oleh non-material.

4. Manajer akan lebih mudah memberikan alat motivasi yang paling sesuai untuk merangsang semangat bekerja bawahannya.

Kelemahannya :

Menurut teori ini kebutuhan manusia itu adalah bertingkat-tingkat atau hierarkhis, tetapi dalam kenyataannya manusia menginginkan tercapai sekaligus dan kebutuhan itu merupakan siklus, seperti lapar-makan-lapar lagi-makan lagi dan seterusnya.

Kebutuhan yang Relevan dalam Organisasi

Penjelasan mengenai konsep motivasi manusia menurut Abraham Maslow mengacu pada lima kebutuhan pokok yang disusun secara hierarkis. Ada pun penerapan kebutuhan tersebut dalam berorganisasi :

1. Kebutuhan yang bersifat fisiologis (lahiriyah).

Manifestasi kebutuhan ini terlihat dalam tiga hal pokok, sandang, pangan, dan papan.

Bagi karyawan, yang termasuk kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan akan gaji, uang lembur, hadiah-hadiah dan fasilitas lainnya seperti rumah, kendaraan, dan lain-lain. Hal ini menjadi motif dasar bagi seseorang mau bekerja, menjadi efektif, dan dapat memberikan produktivitas yang tinggi bagi organisasi.

2. Kebutuhan keamanan dan keselamatan kerja (safety needs).

Kebutuhan ini mengarah kepada rasa keamanan, ketenteraman, dan jaminan seseorang dalam kedudukannya, jabatannya, wewenangnya, dan tanggung jawabnya sebagai karyawan. Dia dapat bekerja dengan antusias dan penuh produktivitas bila dirasakan adanya jaminan formal atas kedudukan dan wewenanya. Misalnya : setiap karyawan mendapatkan asuransi kesehatan.

3. Kebutuhan social (social needs).

Kebutuhan akan kasih sayang dan bersahabat (kerjasama) dalam kelompok kerja atau antar kelompok. Kebutuhan akan diikutsertakan, meningkatkan relasi dengan pihak-pihak yang diperlukan dan tumbuhnya rasa kebersamaan termasuk adanya sense of belonging dalam organisasi. Misalnya : manager keuangan akan membutuhkan dan bekerja sama dengan karyawan-karyawan yang berada dalam bagian keuangan, seperti dengan kepala seksi keuangan. Dengan begitu, pasti ada kerjasama dalam mengurusi masalah-masalah dalam keuangan di organisasi tersebut. Dan akan timbul kedekatan dan persahabatan dalam relasi tersebut.

4. Kebutuhan akan prestasi (esteem needs).

Dalam organisasi, kebutuhan akan prestasi ditunjukkan dengan adanya kebutuhan akan kedudukan dan promosi dibidang kepegawaian. Misalnya : seseorang yang direkomendasikan oleh rekan kerjanya (yang sudah lebih tinggi jabatannya) untuk naik jabatannya sesuai dengan kemampuan dan tingkat pendidikannya. Orang tersebut direkomendasikan karena memiliki prestasi kerja yang cukup bagus.

5. Kebutuhan mempertinggi kapasitas kerja (self actualization).

Setiap orang ingin mengembangkan kapasitas kerjanya dengan baik. Hal ini merupakan kebutuhan untuk mewujudkan segala kemampuan (kebolehannya) dan sering kali nampak pada hal-hal yang sesuai untuk mencapai citra dan cita diri seseorang. Dalam motivasi kerja pada tingkat ini diperlukan kemampuan manajemen untuk dapat mensinkronisasikan antara cita diri dan cita organisasi untuk dapat melahirkan hasil produktivitas organisasi yang lebih tinggi. Misalnya : seseorang yang telah sukses membuka suatu rumah makan (banyak pembelinya, omset besar) akan mungkin untuk mengembangkan usahanya, yaitu membuka cabang-cabang rumah makannya di daerah-daerah lain.

Teori Maslow tentang motivasi secara mutlak menunjukkan perwujudan diri sebagai pemenuhan (pemuasan) kebutuhan yang bercirikan pertumbuhan dan pengembangan individu. Perilaku yang ditimbulkannya dapat dimotivasikan oleh manajer dan diarahkan sebagai subjek-subjek yang berperan. Dorongan yang dirangsang ataupun tidak, harus tumbuh sebagai subjek yang memenuhi kebutuhannya masing-masing yang harus dicapainya dan sekaligus selaku subjek yang mencapai hasil untuk sasaran-sasaran orgnaisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar